TAGS sewu dino bagian 2
Sewu Dino Bagian 29: Malam yang Panjang
Sri tersandung dan jatuh lalu merangkak lantas kemudian bersembunyi. Dela baru saja datang, suara langkah kakinya, bayangannya ketika melewatinya, seakan membua
Sewu Dino Bagian 28: Lukisan dalam Balutan Palet
Malam pun semakin larut. Sri melihat sebuah mobil datang. Mobil sugik, ucap Sri mengawasi dari jendela. Mbah Tamin dan Dini melangkah masuk ke dalam mobil, mere
Sewu Dino Bagian 27: Pengganggu Disaat Tidur
Sri menutup pintu, menguncinya. Ia terlalu lelah malam ini. Apa yang ia lihat ingin ia lupakan dalam tidurnya. Saat Sri memejamkan mata, seseorang membelai ramb
Sewu Dino Bagian 26: Kepala Kerbau di Tembok
Setelah gebrakan itu, suara tertawa yang pernah Sri degar muncuk lagi. “Cah GOBLOK, Nyowomo iku sampe sipore she, tak kandani, jumat kliwon, pikirno iku yo ndok
Sewu Dino Bagian 25: Suasana Senyap di Rumah Tua
Waktu terasa begitu lambat. Setiap ketukan detik yang Sri bayangkan terasa mengambang dalam sepi di kamar itu. Lalu, terdengar suara lirih. Suara yang membuat S
Sewu Dino Bagian 24: Foto Sosok Wanita Menggunakan Kebaya
Setelah melihat Sri dengan tatap sumringahnya, Dela beralih pada Dini. Ia melakukan hal yang sama. Sri hanya bingung, ia tidak pernah melihat ini sebelumnya. Sa
Sewu Dino Bagian 23: Sebuah Rumah Misterius
Sebuah mobil hitam yang Sri kenal barusaha masuk ke kediaman Atmojo. Sugih melangkah keluar. Sri dan Dini pun melangkah masuk. Setelah berpamitan dengan mbah Kr
Sewu Dino Bagian 22: Dunia yang Tidak Dapat Dilihat
Bagi Sri, apa yang baru saja diucapkan oleh mbah Tamin persis seperti dongeng anak kecil yang serba ingin tahu sebuah kenyataan dari dunia yang tidak dapat ia l
Sewu Dino Bagian 21: Nasib yang Berada pada Boneka Santet
Sri dan Dini masih diam sembari mendengarkan, “Santet Sewu Dino iki jenenge, santet gur mateni sak garis keluarga nganggo mateni sukmone tekan
Sewu Dino Bagian 20: Boneka di Bawah Pohon Beringin
Sri menyimpan sesuatu yang selama ini ia tahu, bahwa dalang dibalik semua ini adalah si Mbah Tamin sendiri. Namun, Sri masih merasa ia tidak memiliki bukti apap